- Artikel
- 2.100Views
Asal Mula Spageti dari Italia? Yakin? Cek Dulu di Sini, Yuk!
September 25, 2023Pernah mencoba spageti? Ya, makanan berupa mie yang disajikan dengan saus tomat ini menjadi salah satu makanan yang mendunia. Tak hanya disukai orang dewasa, spageti juga sangat disukai anak-anak. Spageti sendiri dikenal banyak orang sebagai makanan khas Italia. Namun sebenarnya asal mula spageti bukan dari Italia lho. Kalau bukan dari Italia spaghetti berasal dari negara mana ya? Ingin tahu dari mana asal mula spageti?
Simak faktanya di bawah ini!
Apa Benar Spageti Berasal dari Italia?
Perlu diketahui, ada banyak pernyataan terkait asal usul spageti. Ada yang menyebutkan jika spageti berasal dari Italia dilihat dari segi bahasanya yakni ‘spago’ yang memiliki arti benang. Namun ada beberapa sejarawan lain yang juga mengemukakan jika spageti adalah makanan yang dibawa oleh Marcopolo ketika perjalanan pulang dari Cina. Jadi spaghetti berasal dari negara mana ya?
Namun, belakangan sebuah buku karya Masimo Montanari menyebutkan jika pasta sebenarnya ditemukan di Timur Tengah sekitar 10 ribu tahun yang lalu. Disebutkan pula jika pasta pertama yang ada merupakan turunan dari roti yang tak beragi lalu dipotong pipih.
Di Romawi Kuno ditemukan makanan bernama itriyya yang digambarkan seperti pasta kering. Jaman dulu para pedagang Arab membutuhkan makanan bergizi yang tahan lama sebagai bekal perjalanan mereka ke berbagai belahan dunia. Nah, salah satu makanan yang di bawah adalah ittriyya. Kontak antara Eropa dengan makanan ini tercatat di abad ketujuh ketika bangsa Arab menduduki Sisilia.
Setelah kependudukan berakhir, resep makanan pasta tetap eksis hingga membuat warga kelas bawah di Sisilia untuk bereksperimen dan mengenalkannya pada warga kelas atas.
Di lain sisi, Organisasi Pasta Internasional mengungkapkan jika spageti pertama ditemukan di tahun 1154. Hal ini diketahui dari dokumentasi penyair Romawi Quintus Horatius Flaccus yang menuliskan tentang ‘agana’ atau lembaran adonan. Di Sisilia sendiri produksi spageti dimulai sejak abad ke 12.
Pada abad ke 19, spageti mulai banyak ditawarkan di berbagai restoran dan dibawa hingga ke Amerika Serikat. Semenjak itulah asal mula spageti menjadi populer seperti sekarang dan dimulai dari Tunisia, Venezuela dan Greece.
Jadi intinya, asal mula spageti bukanlah dari Italia melainkan dari Timur Tengah. Meski begitu spageti tetap memiliki cukup banyak peminat. Mereka menyukainya tak hanya karena tekstur dan rasa, tapi juga karena banyak manfaat spageti bagi tubuh. Nah, ingin tahu apa saja manfaatnya? Baca Juga: Manfaat Pasta Bagi Tubuh Kita
Kenapa tidak boleh mematahkan spageti?
Spagheti merupakan bagian dari pasta yang merupakan makanan favorit orang Italia. Nah, cara makan pasta ini tergantung dari jenisnya. Ada yang menggunakan sendok, ada pula yang menggunakan garpu. Spageti adalah jenis pasta yang cara makannya menggunakan garpu dan ini sudah menjadi tradisi bagi warga Italia.
Namun tak hanya alat makan, ada pula aturan lain yang berlaku di Italia ketika menyantap pasta. Ya, dilarang dipatahkan ketika proses memasak atau ketika tengah disantap. Apa alasannya? Berikut beberapa alasan kenapa pasta khususnya spageti dilarang dipatahkan:
Orang Italia menganggapnya sebagai nasib buruk
Sama halnya dengan Indonesia, masyarakat Italia sangat menghargai kebudayaan mereka, tak terkecuali yang berhubungan dengan kuliner. Mereka menghargai makanan mulai dari cara memasak hingga cara menikmatinya. Dan mematahkan spageti adalah salah satu hal yang bertentangan dengan tradisi.
Masyarakat pun percaya jika menyalahi tradisi maka nasib buruk akan didapatkan. Meskipun pada kenyataannya beberapa orang baik-baik saja, tapi tradisi ini tetap dipegang erat oleh masyarakat Italia.
Agar dapat digulung dengan garpu
Selain karena tradisi, alasan yang sangat mungkin dari pelarangan mematahkan spageti yakni dilihat dari cara makannya. Seperti yang diulas di atas, spageti dimakan menggunakan garpu sehingga membiarkannya panjang akan memudahkannya untuk digulung dan disantap.
Spageti yang dipatahkan tak akan bisa tergulung sempurna. Gulungan bisa dengan mudah terlepas dan saus akan berceceran.
Memang di sebagian negara Asia, mie dimakan dengan cara diseruput langsung dari mangkuk dan dipatahkan menggunakan gigi. Namun ini tidak berlaku di Italia. Pasta, khususnya spageti harus benar-benar dalam kondisi yang baik sehingga bisa digulung sempurna. Tujuannya tentu agar tidak belepotan ketika menyantap pasta.
Menyerap lebih banyak saus
Jika kamu ingin menghemat saus, maka jangan mematahkan spageti. Spageti yang dipatahkan bisa menyerap saus lebih banyak. Selain itu saus spageti berbeda dari saus pada umumnya. Biasanya saus spageti lebih kental.
Tingkat kematangan tidak merata
Salah satu alasan kenapa tidak boleh mematahkan spageti karena mampu memengaruhi kematangannya. Kenapa? Masyarakat Italia memiliki tradisi memasak spageti dalam pot besar berisikan air mendidih. Untuk membuatnya matang merata dengan tekstur yang tepat, pastikan pasta diaduk sesekali. Jika proses ini dilakukan dengan benar dipastikan kamu akan mendapatkan spageti yang “al dente”. Nah, pengertian dari ‘al dente’ adalah pasta yang matang merata dengan tekstur sempurna yang tidak lembek dan tidak keras.
Nah, mematahkan spageti disebut mampu mengganggu proses memasak. Artinya tingkat kematangannya tidak merata atau bisa pula overcooked. Alhasil pasta jadi kurang sempurna.
Dari beberapa alasan di atas, bisa disimpulkan jika kamu ingin membuat spageti yang ‘al dente’, pastikan untuk tidak mematahkannya. Namun untuk lebih jelasnya, Baca Juga: Membuat Spageti Kenyal dan Enak.
Sudah cukup jelas bukan ulasan tentang asal mula spageti. Terlepas darimanapun asalnya, spageti adalah salah satu panganan yang cukup lezat dan cocok dinikmati tak hanya anak-anak, tapi juga dewasa. Tertarik memasak spageti setelah membaca artikel ini?